Monday, October 6, 2014

Pendidikan Karater Anak : Pembiasaan Berkata Baik




Banyak orang tua berlomba-lomba menjadikan anaknya juara, berani bicara, kreatif dan inovatif . tentu itu tidak salah tapi janganlah lupa bunda bahwa putra –putri kita tetap harus kita beri pembiasaan secara dini untuk menyongsongnya pada kehidupan akhirat  yang membahagiakannya kelak jika ia bertemu dengan Robnya. Surga idaman tiap insan beriman dan tentunya, putra-putri kita juga ingin menggapainya. tidak hanya piala lomba saja yang harus diraih putra-putri kita, sampai-sampai, kita habisa-habisan memotivasi, memberi hadiyah, memberi sarana les privat,dan setelah anak kita berhasil mencapainya kita bangga kita pasang pialanya ,kita ceritakan dengan rasa puas dan bangga. Tapi bunda kita terlupa memberikan, menanamkan, memotifasi putra – putri kita terhadap hobyt atau kebiasaan penduduk surga. Jangan-jangan  kita sendiri menjadikan putra-putri kita lalai terhadap kampung akhirat, kampung kita dimana kita bunda akan menunggu doa dari putra-putri kita yang sholih- sholihah maka dari itu bunda mari kita kenalkan kebiasaan dan kita biasakan putra-putri kita kebiasaan para penghuni surga.....
Ada 2 hal yang jika kita mampu menjaganya maka baginya surga .... 2 saja mudahnya apa itu bunda ? lisan dan kemaluan. Banyak orang yang terjerumus keneraka karena ketidak mampuannya menjaga lisan, maka jangan tuntut putra-putri kita pandai bicara saja bunda, pandai pidato saja bunda arahkan dengan baik jika tidak, kepandaiannya bisa menjadi pedang yang memotongnya sendiri, terjerumus pada jurang ghibah, fitnah, namimah dan semua itu adalah neraka.maka kepandaian menjaga lisan sesuatu ketrampilan yang dibutuhkan oleh putra-putri kita. Pada sesen ini kita akan mengajak putra-putri kita menjaga lisan. Semoga bermanfaaat.

PEMBIASAAN MENJAGA LISAN.
Bunda hindarkanlah anak-anak kita dari penyakit lisan :

1.      Berbicara dengan nada yang tinggi
Tidak berbicara dengan nada yang tinggi itu perlu kita biasakan pada putra-putri kita, Sampai –sampai Allah mengingatkan kita dalam Alqur’an janganlah kamu meninggikan suaramu kepada ibu bapakmu belemah lembutlah kalian pada mereka berdua( ibu bapakmu). Nasehat ini tentunya tidak untuk putra-putri kita tapi juga kita. Berlemah lembut ketika bicara bahkan tidak pada orang tua saja tapi juga pada sesama muslim. Muslim itu yang keras dengan orang kafir dan lemah lembut dengan orang muslim seperti tertuang dalam surat Al maidah ayat 54 artinya : “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui” maka berbicara dengan lemah lembut adalah ketrampilan yang sangat dibutuhkan oleh putra-putri  kita. Maka jangan biasakan anak kita berbicara dengan nada yang tinggi karena dengan itu kita telah menggali jurang untuk putra-putri kita.

2.      Berbicara yang tidak penting
Seorang anak akan punya kebiasaan banyak bicara, bertanya, tentu itu bagus tapi jika anak kita sudah mulai tidak belajar bicara lagi sudah mulai remaja maka biasakan bicara yang penting, kurangi bicara yang tidak penting. Rosulullah bersabda “salah satu ciri keislaman yang baik adalah meninggalkan hal yang tidak penting.”
Bila kau meyakan hal yang tidak penting kepada temanmu berarti kau telah membuang waktumu kau jugk tidaa akan menyebabkan dirinya menyia-nyiakan waktunya untuk menjawabmu ini pun jika pertanyaanmu bebas dari bahaya! Apakah engkau puasa apabila dia mengiyakan dia telah berlaku riya karena memamerkan ibadahnya andaipun dia tidak berniat riya, ibadahnya telah turun dari ibadah rahasia menjadi ibadah terang-terangan padahal yang pertama lebih utama dari yang kedua.
Apabila ia berkata tidak berarti dia berbohong. Bila dia diam dia telah menyinggung persaan mu bila ia berusaha mencari-cari alasan dia akan kerepota dengan demkian pertanyaan tak penting ini akan menyebabkan : riya, bohong ,menghina, dan merepotkan begitu pula bila engkau menanyakan segala sesuatu yang dirahasiakan bisa terjerumus pada ghibah dan lain-lain. Maka biasakan putra-putri kita meninggalkan pembicaraan yang tidak penting.

3.      Bicara berlebihan
Mutrifbbin abdullah meriwayatkan dari ayahnya:
Aku menemui Rasul  saw bersam sekelompok dari bani amir mereka berkata kepada beliau,”ana adalah ayah kami, anda adalah junjungan kami, anda lebih utama dari kami, anda adalah manusia paling dermawan, anda....”
Rasul saw bersabda”sampaikan apa yang kalian kehendaki dan jangan tertipu oleh setan” riwayat ini menunjukkan jika lidah dibiarkan tanpa kendalidalam memuji (walau itu benar) maka ditakutkan bahwa setan akan mengiringnya setan akan mengiringnya untuk mengucapkan yang berlebihan.
Maka dari itu seorang muslim selalu waspada sebelum berbicara bila itu benar baginya dia akan berbicara bila tidak dia akan menahan diri. Sedang selain orang mukmin akan membiarkan lidahnya begitu saja lepas tanpa kendali.

4.      Bicara tentang hal batil
Maksudnya  disini bicara tentang kemaksiatan seperti tentang wanita-wanita, majelis-majelis arak gaya hidup kum hartawan dan gemerlapnya kekuasaan para penguasa semua ini adalah haram untuk dibicarakan sedangkan bicara yang tidak pentingatau yang berlebihan hanyalah meninggalkan hal yang semestinya dilakukan (tarkul aula) dan hukumnya tidak haram.

Maka dari itu bunda bantu dan arahkan lisan putra-putri kita agar mereka memiliki kecerdasan dalam mengelola lisannya.

No comments:

Post a Comment