Suatu ketika
Rasulullah saw berpesan, “Jika diantara
kamu melihat wanita cantik dan hatinya cenderung kepada wanita itu, maka
pulanglah, dan temui istrimu di tempat tidur, supaya terhindar dari pikiran
yang kotor.” (HR. Muslim)
Bisa jadi ini
menjadi peringatan sekaligus solusi dari Islam bagi umat manusia. Islam
mengingatkan kepada kita, bahwa laki-laki mempunyai kecenderungan kepada wanita
yang cantik. Hal ini sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Sudah menjadi
sunnatullah. Oleh karena rasa kasih saying Allah SWT kepada hamba-Nya, maka Dia
berikan solusi bagi manusia melalui Nabi-Nya, seperti tercantum dalam hadits
riwayat Muslim di atas. Seandainya hal tersebut dilakukan setiap pasangan, maka
akan sangat mengurangi penyakit moral, zina, selingkuh, yang saat ini banyak
menjangkiti pasangan suami istri yang tidak kokoh imannya. Naudzubillah.
Suatu saat
mungkin seorang suami harus pulang mendadak, padahal ia baru saja pergi. Ia pulang
tidak seperti biasanya. Suami tiba-tiba pulang dan meminta istri untuk bercinta
di tempat tidur. Bisa jadi istri saat ini tidak siap dan tidak begitu bergairah
untuk bersenggama. Tetapi seorang istri shalihah akan berusaha untuk
menyambutnya dan member pelayanan yang maksimal kepada suaminya. Istri sebaiknya
memberikan kebahagiaan kepada suami dengan sebaik-baiknya.
Istri shalihah
akan merasa senang, bahagia dan bangga kepada suaminya tersebut. Karena ia
pulang dan bercinta dengannya, karena menjaga agamanya. Menjaga kehormatan
kelaminnya. Dan menjaga kesetiaan kepada istrinya. Maka sudah selayaknya istri
memberikan pelayanan seks secara prima kepada suaminya tersebut.
Bayangkan, bagaimana
jika suami yang pulang tersebut mendapat penolakan dari sang istri? Padahal di
luar sana, hatinya mempunyai kecenderungan kepada wanita cantik. Padahal birahinya
sedang memuncak, dan ia ingin menyalurkan nya kepada yang halal. Yaitu sang
istri tercinta. Betapa jelek akibatnya jika hal ini terjadi. Keluarga bisa
menjadi tidak harmonis. Na’udzubillah.
Bisa jadi,
saat itu, suami tidak smepat untuk melakukan pemanasan. Suami tidak sempat
mencumbui istri, sehingga ia menjadi terangsang dan siap untuk melakukan jima’.
Atau bisa jadi ia melakukan nya dengan cepat dan buru-buru, tanpa menunggu
istri mencapai orgasme. Tetapi, layanilah dengan ikhlas. insyaAllah itu lebih
baik dan lebih menyelamatkan keluarga.
Dan jika
suami masih bergairah, maka cumbu dan rayulah dia. Bermesraan lah dengan nya. Dan
ulangilah bersenggama dengan nya. Capailah orgasme bersama-sama.
Semoga dengan
demikian keluarga kita dapat terselamatkan. Suami selamat dari godaan wanita di
luar sana. Istri selamat dari fitnah. insyaAllah. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment