Banyak orang tua berlomba-lomba menjadikan anaknya
juara, berani bicara, kreatif dan inovatif . tentu itu tidak salah tapi
janganlah lupa bunda bahwa putra –putri kita tetap harus kita beri pembiasaan
secara dini untuk menyongsongnya pada kehidupan akhirat yang membahagiakannya kelak jika ia bertemu
dengan Robnya. Surga idaman tiap insan beriman dan tentunya, putra-putri kita
juga ingin menggapainya. tidak hanya piala lomba saja yang harus diraih
putra-putri kita, sampai-sampai, kita habisa-habisan memotivasi, memberi
hadiyah, memberi sarana les privat,dan setelah anak kita berhasil mencapainya
kita bangga kita pasang pialanya ,kita ceritakan dengan rasa puas dan bangga.
Tapi bunda kita terlupa memberikan, menanamkan, memotifasi putra – putri kita
terhadap hobyt atau kebiasaan penduduk surga. Jangan-jangan kita sendiri menjadikan putra-putri kita lalai
terhadap kampung akhirat, kampung kita dimana kita bunda akan menunggu doa dari
putra-putri kita yang sholih- sholihah maka dari itu bunda mari kita kenalkan
kebiasaan dan kita biasakan putra-putri kita kebiasaan para penghuni surga.....
Ada 2 hal yang jika kita mampu menjaganya maka baginya
surga .... 2 saja mudahnya apa itu bunda ? lisan dan kemaluan. Banyak orang
yang terjerumus keneraka karena ketidak mampuannya menjaga lisan, maka jangan
tuntut putra-putri kita pandai bicara saja bunda, pandai pidato saja bunda
arahkan dengan baik jika tidak, kepandaiannya bisa menjadi pedang yang
memotongnya sendiri, terjerumus pada jurang ghibah, fitnah, namimah dan semua
itu adalah neraka.maka kepandaian menjaga lisan sesuatu ketrampilan yang
dibutuhkan oleh putra-putri kita. Pada sesen ini kita akan mengajak putra-putri
kita menjaga lisan. Semoga bermanfaaat.
PEMBIASAAN MENJAGA LISAN.
Bunda hindarkanlah anak-anak kita dari penyakit lisan
:
1.
Berbicara dengan nada yang tinggi
Tidak berbicara dengan nada yang
tinggi itu perlu kita biasakan pada putra-putri kita, Sampai –sampai Allah
mengingatkan kita dalam Alqur’an janganlah kamu meninggikan suaramu kepada ibu
bapakmu belemah lembutlah kalian pada mereka berdua( ibu bapakmu). Nasehat ini
tentunya tidak untuk putra-putri kita tapi juga kita. Berlemah lembut ketika
bicara bahkan tidak pada orang tua saja tapi juga pada sesama muslim. Muslim itu
yang keras dengan orang kafir dan lemah lembut dengan orang muslim seperti
tertuang dalam surat Al maidah ayat 54 artinya : “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad
dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang
mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan
Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah
karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha
Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui” maka berbicara dengan lemah lembut
adalah ketrampilan yang sangat dibutuhkan oleh putra-putri kita. Maka jangan biasakan anak kita berbicara
dengan nada yang tinggi karena dengan itu kita telah menggali jurang untuk
putra-putri kita.
2.
Berbicara yang tidak penting
Seorang anak akan punya kebiasaan
banyak bicara, bertanya, tentu itu bagus tapi jika anak kita sudah mulai tidak
belajar bicara lagi sudah mulai remaja maka biasakan bicara yang penting,
kurangi bicara yang tidak penting. Rosulullah bersabda “salah satu ciri
keislaman yang baik adalah meninggalkan hal yang tidak penting.”
Bila kau meyakan hal yang tidak
penting kepada temanmu berarti kau telah membuang waktumu kau jugk tidaa akan
menyebabkan dirinya menyia-nyiakan waktunya untuk menjawabmu ini pun jika
pertanyaanmu bebas dari bahaya! Apakah engkau puasa apabila dia mengiyakan dia
telah berlaku riya karena memamerkan ibadahnya andaipun dia tidak berniat riya,
ibadahnya telah turun dari ibadah rahasia menjadi ibadah terang-terangan
padahal yang pertama lebih utama dari yang kedua.
Apabila ia berkata tidak berarti dia
berbohong. Bila dia diam dia telah menyinggung persaan mu bila ia berusaha
mencari-cari alasan dia akan kerepota dengan demkian pertanyaan tak penting ini
akan menyebabkan : riya, bohong ,menghina, dan merepotkan begitu pula bila
engkau menanyakan segala sesuatu yang dirahasiakan bisa terjerumus pada ghibah
dan lain-lain. Maka biasakan putra-putri kita meninggalkan pembicaraan yang
tidak penting.
3.
Bicara berlebihan
Mutrifbbin abdullah meriwayatkan dari
ayahnya:
Aku menemui Rasul saw bersam sekelompok dari bani amir mereka
berkata kepada beliau,”ana adalah ayah kami, anda adalah junjungan kami, anda
lebih utama dari kami, anda adalah manusia paling dermawan, anda....”
Rasul saw bersabda”sampaikan apa yang
kalian kehendaki dan jangan tertipu oleh setan” riwayat ini menunjukkan jika
lidah dibiarkan tanpa kendalidalam memuji (walau itu benar) maka ditakutkan
bahwa setan akan mengiringnya setan akan mengiringnya untuk
mengucapkan yang berlebihan.
Maka dari itu seorang muslim selalu
waspada sebelum berbicara bila itu benar baginya dia akan berbicara bila tidak
dia akan menahan diri. Sedang selain orang mukmin akan membiarkan lidahnya
begitu saja lepas tanpa kendali.
4.
Bicara tentang hal batil
Maksudnya disini bicara tentang kemaksiatan seperti
tentang wanita-wanita, majelis-majelis arak gaya hidup kum hartawan dan gemerlapnya
kekuasaan para penguasa semua ini adalah haram untuk dibicarakan sedangkan
bicara yang tidak pentingatau yang berlebihan hanyalah meninggalkan hal yang
semestinya dilakukan (tarkul aula) dan hukumnya tidak haram.
Maka dari itu bunda bantu dan arahkan
lisan putra-putri kita agar mereka memiliki kecerdasan dalam mengelola
lisannya.