Selama masa kehamilan, seorang istri sesungguhnya juga membutuhkan
sentuhan dari suami. Seorang istri juga membutuhkan nafkah batin, bersetubuh
dengan suaminya. Meskipun kondisi fisik sudah berubah, perut sudah semakin
membesar. Namun kebutuhan nafkah batin tetap dirasakan oleh seorang istri. Oleh
karenanya, seorang suami sudah semestinya juga memahami kondisi istrinya. Dibutuhkan
komunikasi yang baik antara suami dan istri berkaitan dengan jima’ tersebut. Perlu
dibicarakan bagaimana cara melakukan jima’ yang lebih baik dan lebih
menyenangkan bagi kedua belah pihak. Diantaranya adalah dengan mengubah posisi
jima’.
“istrimu bagaikan lading bagi kamu,
karena itu datangilah ladangmu itu bagaimana saja kamu kehendaki” (QS. 2 :
223)
Pada intinya, kita boleh melakukan jima’ dengan posisi apapun, asalkan
tidak menyetubuhi anus dan tidak jima’ ketika istri haid. Dengan mengubah
posisi jima’ diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan dan memberikan sensasi
berbeda. Nah, ketika istri hamil kita bisa mengubah posisi jima’ diantaranya:
1.
Posisi istri di atas
Pada posisi ini istri lebih aktif dalam melakukan senggama. Istri setengah
jongkok di atas suami. Dengan posisi seperti ini, istri akan lebih mudah meraih
puncak kenikmatan, karena klitoris istri mendapat sentuhan dari barang suami. Selain
itu dan dapat mengatur ritme penetrasi dengan lebih tenang.
2.
Suami istri berdampingan
Pada posisi ini, suami istri tidur berbaring dengan posisi miring. Kemudian
suami aktif melakukan jima’. Posisi ini lebih ringan bagi istri yang sedang
hamil.
3.
Duduk berhadapan
Istri duduk di atas pangkuan suami dengan kaki terbuka. Istri lebih aktif
dalam melakukan jima’. Dan hamper sama dengan posisi pertama, posisi ini, istri
lebih cepat mencapai puncak kenikmatan.
4.
Mendatangi istri dari belakang
Maksud dari mendatangi dari belakang adalah posisi suami di belakang
istri. Hanya saja, jima’ tetap dilakukan pada vagina istri. Tidak boleh pada
anus istri. Dengan posisi ini, suami dapat melakukan rangsangan tambahan kepada
istri dengan memberikan rabaan pada payudaranya.
Demikianlah semoga dengan mengetahui ilmu dalam melakukan jima’ ini,
suami istri dapat mencapai kenikmatan dan diharapkan jika dilakukan dengan niat
ibadah, maka kebahagiaan dapat diraih sepenuhnya. insyaAllah.
No comments:
Post a Comment